Halaman

Minggu, 04 Maret 2012

3 Tips Stop Loss Money Management

Kebanyakan trader mengalami loss yang besar karena tidak mengerti apa itu yang dinamakan risk and reward. Artinya, anda harus mengerti dulu berapa jumlah kerugian yang akan anda hadapi untuk mendapatkan suatu keuntungan.

Tanpa pengetahuan mengenai management resiko, kita seringkali menjumpai trader yang terlalu lama menahan posisi floating loss, tapi disaat posisi floating profit, mereka buru-buru untuk close posisi. Hasilnya, posisi awal yang seharusnya profit berakhir tragis dalam keadaan loss.

Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk mengatasi kondisi seperti ini? Sebelum kita melakukan open posisi, kita harus memperhitungkan dengan cermat berapa jumlah kerugian yang kita tentukan, dan berapa keuntungan yang akan kita dapatkan. Untuk itu kita perlu menentukan berapa rasio Stop Loss dan Take Profit yang akan kita dapatkan pada setiap open posisi kita. Secara general, rasio dari risk and reward adalah 1:2.

Contoh:

Trader A melakukan analisa dengan memperhitungkan faktor yang didapat dari indicator, support dan resistance pada suatu pair currency. Selanjutnya trader A melakukan posisi BUY pada currency USD/JPY pada running price 90.00, maka sesuai perhitungan risk and reward, anda harus memasang Stop Loss pada point 89.80 dan Take Profit pada point 90.40. Dengan perhitungan risk and reward yang cermat dan kokoh, maka trader akan terjaga dari open posisi yang tidak sebanding dengan profit yang akan didapat.

money management


Stop Loss Technique


Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.

Salah satu teknik yang banyak digunakan oleh beberapa trader yang sukses adalah dengan memindahkan Stop Loss ke tingkat break event point / impas setelah harga bergerak sesuai dengan open posisi. Trailing stop merupakan cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengunci profit yang sudah anda dapatkan.

Berikut adalah 3 trading tips yang dapat digunakan dalam menentukan Stop Loss:
 
Two-Day Hi/Lo Method

Teknik ini banyak digunakan oleh para fund manager. Penerapan dari teknik ini adalah dengan menempatkan Stop Loss kira-kira 10 pips di atas 2-day-high ataupun 2-day-low pada dua hari sebelumnya. Teknik ini lebih cocok digunakan oleh para long term trader yang mempunyai jumlah capital yang besar.

Parabolic Stop and Reversal (SAR)

Parabolic SAR pada dasarnya adalah indikator volatility yang menampilkan sejumlah titik-titik kecil yang berada diatas / dibawah chart, namun kita juga bisa menggunakan titik ini sebagai acuan Stop Loss. Teknik ini bisa digunakan untuk para intraday trader.

Support & Resistance

Jika suatu harga menembus support / resistance level, maka support ini berubah menjadi resistance dan ini berlaku sebaliknya. Anda dapat menempatkan Stop Loss 20 pips dibawah support level, atau 20 pips di atas resistance level. Teknik ini biasa digunakan juga oleh para intraday trader.

Mengingat pentingnya Stop Loss untuk kesuksesan trading kita, maka kita sebagai trader harus mempertimbangkan faktor Stop Loss disetiap open posisi yang dilakukan. Jika anda tidak menggunakan Stop Loss, maka anda anda akan berada di posisi “belas kasihan” market. Seharusnya anda lah yang menentukan nasib capital anda.
Read More..